Mastitis adalah kondisi payudara yang mengalami peradangan.
Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir.
Apabila ibu menyusui mengalami demam lebih dari 38,5 derajat celsius, payudara terasa penuh, tegang, panas, dan bengkak, serta ibu merasakan nyeri di seluruh tubuh yang disertai menggigil, ini artinya ibu mengalami mastitis.
Beberapa penyebab timbulnya mastitis adalah :
- Terdapat riwayat mastitis pada anak sebelumnya.
- Puting lecet. Puting lecet menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang membuat kebanyakan ibu menghindari pengosongan payudara secara sempurna.
- Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang pendek.
Biasanya mulai terjadi pada malam hari saat ibu tidak memberikan bayinya minum sepanjang malam atau pada ibu yang menyusui dengan tergesa-gesa.
- Pengosongan payudara yang tidak sempurna
- Pelekatan bayi pada payudara yang kurang baik. Bayi yang hanya mengisap puting (tidak termasuk areola) menyebabkan puting terhimpit diantara gusi atau bibir sehingga aliran ASI tidak sempurna.
- Ibu atau bayi sakit.
- Produksi ASI yang terlalu banyak.
- Berhenti menyusu secara cepat/ mendadak, misalnya saat bepergian.
- Penekanan payudara misalnya oleh bra yang terlalu ketat atau sabuk pengaman pada mobil.
- Sumbatan pada saluran atau muara saluran oleh gumpalan ASI, jamur,serpihan kulit, dan lain-lain.
- Penggunaan krim pada puting.
- Ibu stres atau kelelahan.
- Ibu malnutrisi. Hal ini berhubungan dengan daya tahan tubuh yang rendah.
Bila payudara penuh dan bengkak bayi biasanya menjadi sulit menyudu dengan baik karena permukaan payudara menjadi sangat tegang.
Ibu dibantu untuk mengeluarkan sebagian ASI setiap 3 - 4 jam dengan cara memerah dengan tangan atau pompa ASI yang direkomendasikan. Sebelum memerah ASI pijatan di leher dan punggung dapat merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang menyebabkan ASI mengalir dan rasa nyeri berkurang.
Ibu dianjurkan agar lebih sering menyusui dimulai dari payudara yang bermasalah. Tetapi bila ibu merasa sangat nyeri, ibu dapat mulai menyusui dari sisi payudara yang sehat, kemudian sesegera mungkin dipindahkan ke payudara bermasalah, bila sebagian ASI telah menetes dan nyeri sudah berkurang.
Posisikan bayi pada payudara sedemikian rupa sehingga dagu atau ujung hidung berada pada tempat yang mengalami sumbatan. Hal ini akan membantu mengalirkan ASI dari daerah tersebut.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Pentingnya Merawat Payudara saat Menyusui
- Payudara Lembek dan Kosong Bukan Berarti ASI Sedikit, Lho
- Payudara Kendur Setelah Menyusu, Kenapa Bisa?
- Payudara Kecil ASI-nya Sedikit, Bener Nggak Sih?
- Payudara Besar Sebelah pada Ibu Menyusui, Normal Enggak Sih?
- Nyeri Saat Menyusui itu Bernama Mastitis
- Mengapa Bayi Hanya Mau Menyusu di Satu Payudara?
- Kenapa Kulit Payudara Kering dan Mengelupas saat Menyusui? Ini Penjelasannya
- Hanya Puting Menonjol dan Payudara Besar Bisa Sukses Menyusui, Benarkah?
- Ekspektasi VS Realita Ibu Menyusui, Willow Mom yang Mana, Nih?
Leave A Comment