Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Kura-Kura Penyelam

Dongeng Time: Kura-Kura Penyelam

Di sebuah hutan yang rimbun, di pinggir sebuah sungai jernih yang airnya mengalir tenang, hiduplah seekor kura-kura bernama Kiki.

Tidak seperti kura-kura lain yang lebih suka berjemur di bawah sinar matahari atau berjalan perlahan di daratan, Kiki sangat mencintai air. Ia senang menceburkan diri ke sungai, bermain dengan ikan-ikan kecil, dan membayangkan dirinya sebagai penyelam hebat yang bisa menjelajahi dasar sungai.


Namun, teman-temannya sering menertawakannya.


Suatu hari, Kiki duduk di tepi sungai sambil melihat bayangannya di air. Ia menghela napas.


Kiki: "Bagaimana caranya agar aku bisa menjadi penyelam yang hebat? Aku ingin berenang lebih dalam dan melihat keajaiban di bawah sana."


Tiba-tiba, seekor bangau bernama Bimo terbang dan hinggap di batu dekatnya.


Bimo: "Kiki, kenapa kau selalu di sini sendirian?"

Kiki: "Aku bermimpi menjadi penyelam hebat, Bimo. Aku ingin menjelajahi dasar sungai dan menemukan keajaiban di bawah sana."

Bimo: "Tapi kura-kura tidak bisa menyelam lama! Itu berbahaya! Kenapa tidak menikmati hidup di daratan saja, seperti kura-kura lainnya?"

Kiki: "Aku berbeda, Bimo. Aku merasa air adalah rumah keduaku. Aku ingin belajar lebih banyak dan menjadi kuat!"


Bimo menggelengkan kepala dan tertawa kecil.


Bimo: "Baiklah, kalau itu maumu. Tapi hati-hati, Kiki. Sungai ini dalam dan arusnya bisa berbahaya."


Meskipun teman-temannya tidak percaya padanya, Kiki tidak mau menyerah. Setiap hari, ia berlatih menyelam. Awalnya, ia hanya bisa menahan napas selama beberapa detik sebelum harus kembali ke permukaan. Tetapi, seiring waktu, paru-parunya menjadi lebih kuat, dan ia bisa menyelam lebih lama. Ia belajar bagaimana menggerakkan kakinya dengan baik agar bisa berenang lebih cepat dan bagaimana mengendalikan tubuhnya agar tidak terbawa arus.


Ujian Kiki Dimulai


Suatu sore, langit berwarna jingga keemasan, dan air sungai berkilauan diterpa cahaya matahari. Kiki sedang berlatih menyelam ketika ia melihat bayangan hitam di dalam air.


Kiki: "Apa itu? Aku harus menyelidikinya!"


Dengan hati-hati, Kiki menyelam lebih dalam. Ia melihat seekor ikan kecil berwarna biru keperakan yang terjebak di antara bebatuan besar. Ikan itu berusaha berenang keluar, tetapi celah antara batu terlalu sempit.


Ikan kecil: "Tolong aku! Aku tersangkut dan tidak bisa keluar!"

Kiki: "Jangan khawatir! Aku akan membantumu!"


Kiki mencoba mendorong batu itu dengan kakinya, tetapi batu itu terlalu berat. Ia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba sekali lagi. Namun, batu itu masih tidak bergeser.


Kiki (dalam hati): "Aku tidak boleh menyerah! Aku harus menggunakan teknik yang benar."


Ia berenang ke sisi lain batu dan menggunakan tubuhnya sebagai pengungkit. Dengan sekuat tenaga, ia mendorong batu itu sedikit demi sedikit. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya batu itu bergeser, dan ikan kecil berhasil berenang bebas.


Ikan kecil: "Terima kasih, Kiki! Kau kura-kura yang hebat!"

Kiki: "Sama-sama! Lain kali, hati-hatilah saat berenang di dekat batu besar!"


Setelah memastikan ikan kecil baik-baik saja, Kiki kembali ke permukaan dengan perasaan bangga. Ia baru saja menggunakan kemampuannya untuk menolong makhluk lain.


Pengakuan dari Teman-Temannya


Keesokan harinya, cerita tentang keberanian Kiki menyebar di antara para penghuni sungai dan hutan. Teman-temannya yang dulu menertawakan impiannya kini melihatnya dengan kagum.


Bimo: "Aku salah, Kiki. Ternyata kau benar-benar kura-kura penyelam yang hebat!"

Kura-kura lain: "Kami tidak pernah berpikir bahwa kura-kura bisa menjadi penyelam sepertimu. Bagaimana kau bisa melakukannya?"

Kiki: "Aku tidak pernah menyerah dan terus berlatih. Aku percaya bahwa siapa pun bisa mencapai impiannya jika berusaha keras."


Sejak hari itu, Kiki dikenal sebagai Kura-Kura Penyelam yang pemberani. Ia tidak hanya terus berlatih untuk menjadi lebih baik, tetapi juga mengajarkan teman-temannya untuk tidak takut bermimpi dan berusaha.


Leave A Comment