Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Putri yang Suka Membaca

Dongeng Time: Putri yang Suka Membaca

Di sebuah kerajaan yang damai dan indah bernama Kerajaan Mentari, hiduplah seorang putri bernama Putri Aruna. Putri Aruna dikenal oleh semua rakyatnya sebagai putri yang cerdas dan baik hati. Namun, yang paling menonjol dari dirinya adalah kecintaannya pada membaca buku.

Setiap hari, Putri Aruna menghabiskan waktu di perpustakaan istana, yang penuh dengan buku dari seluruh penjuru dunia. Ia membaca tentang berbagai hal: ilmu pengetahuan, cerita rakyat, dan bahkan kisah petualangan.


Awal Kisah


Pada suatu pagi yang cerah, Ratu Lestari, ibu Putri Aruna, menghampirinya di perpustakaan.


"Aruna, sayang, apa yang sedang kamu baca hari ini?" tanya Ratu dengan lembut.


Putri Aruna mengangkat wajahnya dari buku yang sedang ia baca. "Ini adalah buku tentang bintang-bintang, Ibu! Ternyata, setiap bintang itu seperti matahari kecil yang jauh sekali dari kita!" jawabnya dengan antusias.


Ratu tersenyum, tetapi ia merasa sedikit khawatir. "Kamu memang pintar, Aruna. Tapi, tidakkah kamu ingin keluar dari istana dan bertemu dengan orang-orang? Rakyat kita pasti senang jika bisa mengenalmu."


Putri Aruna berpikir sejenak. Ia memang jarang keluar dari istana, karena merasa bahwa dunia luar tidak seindah dunia dalam buku-bukunya.


"Aku akan mencoba, Ibu," katanya akhirnya.


Perjalanan ke Desa


Hari berikutnya, Putri Aruna memutuskan untuk pergi ke desa bersama pengawal setianya, Pak Ramli. Mereka menaiki kereta kuda menuju Desa Pelangi, sebuah desa kecil yang terkenal dengan pasar dan suasananya yang ramah.


Di pasar, Putri Aruna melihat berbagai hal yang belum pernah ia baca sebelumnya. Ada seorang penjual mainan kayu yang membuat boneka dengan tangannya sendiri, seorang nenek yang menjual ramuan obat tradisional, dan anak-anak kecil yang berlarian sambil tertawa riang.


Salah satu anak kecil, seorang gadis bernama Lila, mendekati Putri Aruna.


"Putri, apakah Anda benar-benar suka membaca?" tanya Lila dengan mata berbinar.


"Benar sekali, Lila. Aku sangat suka membaca! Apa kamu juga suka membaca?" tanya Putri Aruna sambil tersenyum.


Lila menggeleng pelan. "Aku ingin sekali, tapi di desaku tidak ada perpustakaan, dan kami tidak punya banyak buku."


Mendengar itu, Putri Aruna merasa sedih. Ia baru menyadari bahwa tidak semua orang memiliki akses ke buku seperti dirinya.


Rencana Besar


Setelah kembali ke istana, Putri Aruna memikirkan cara untuk membantu anak-anak seperti Lila. Ia memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya, Raja Dirga.


"Ayah, aku ingin membangun perpustakaan di setiap desa di kerajaan kita," kata Putri Aruna dengan penuh semangat.


Raja Dirga tersenyum bijaksana. "Itu ide yang luar biasa, Aruna. Tapi, apakah kamu sudah memikirkan bagaimana caranya?"


"Ya, Ayah. Aku akan menyumbangkan sebagian koleksi buku dari perpustakaan istana, dan kita bisa meminta bantuan para ahli untuk membuat buku-buku baru yang mudah dipahami anak-anak," jawab Putri Aruna.


Raja Dirga bangga mendengar rencana putrinya dan segera mengumpulkan para penasihat kerajaan untuk merealisasikan ide tersebut.


Hari Pembukaan


Beberapa bulan kemudian, perpustakaan pertama di Desa Pelangi akhirnya selesai dibangun. Pada hari pembukaan, Putri Aruna hadir untuk meresmikannya.


"Teman-teman, membaca adalah jendela dunia. Dengan buku, kita bisa belajar tentang apa saja tanpa harus pergi jauh," kata Putri Aruna dalam pidatonya.


Anak-anak desa bersorak riang, dan Lila mendekat dengan senyum lebar di wajahnya.


"Terima kasih, Putri Aruna. Sekarang aku juga bisa membaca seperti Anda!" katanya dengan gembira.


Putri Aruna tersenyum hangat. "Selamat membaca, Lila. Jangan pernah berhenti belajar."


Akhir yang Bahagia


Sejak hari itu, Kerajaan Mentari dikenal sebagai kerajaan yang mencintai ilmu pengetahuan. Berkat Putri Aruna, anak-anak di seluruh kerajaan memiliki kesempatan untuk belajar dan bermimpi lebih besar.


Dan Putri Aruna? Ia tetap membaca, tetapi kini ia juga berkeliling ke desa-desa, berbagi cerita, dan menginspirasi semua orang untuk mencintai buku seperti dirinya.


Leave A Comment