Saat si Kecil belajar makan sendiri, Willow Mom perlu hati-hati dalam memilih makanan yang diberikan.
Saat si Kecil mulai belajar makan sendiri, Willow Mom perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang diberikan. Di fase ini, bayi masih dalam proses mengenal berbagai tekstur dan kemampuan mengunyahnya pun belum sempurna.
Beberapa jenis makanan yang memiliki tekstur terlalu keras akan membuat bayi mudah tersedak, karena pencernaannya masih sensitif. Pengetahuan ini penting untuk menjaga keamanan si Kecil saat makan, memastikan setiap makanan yang diberikan mudah ditelan, serta mendukung perkembangan pencernaannya.
Untuk membantu Willow Mom supaya tidak salah pilih makanan saat proses belajar makan si Kecil, Willowbabyshop.com sudah merangkum 10 makanan yang harus dihindari saat bayi belajar makan sendiri, yuk, disimak!
1). Madu
Madu sebaiknya dihindari untuk bayi di bawah satu tahun karena mengandung spora Clostrsetelahidium botulinum, yang dapat menyebabkan keracunan makanan serius.
Gejala seperti kembung mungkin muncul 8 hingga 36 jam setelah mengonsumsi madu. Selain itu, madu dan pemanis lain dapat merusak gigi bayi yang baru tumbuh. Untuk memberikan rasa manis yang aman, Willow Mom bisa memilih buah-buahan sebagai alternatif.
Pemberian madu aman bagi bayi berusia di atas satu tahun, karena spora dalam madu biasanya tidak berbahaya bagi anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Jika bayi sudah terlanjur mengonsumsi madu dan menunjukkan gejala seperti sembelit, lelah, atau kurang nafsu makan, segera konsultasikan ke dokter.
2). Kacang Utuh
Pemberian kacang utuh sebaiknya dihindari untuk bayi. Kacang dalam bentuk utuh dapat berisiko tersedak dan berbahaya bagi kesehatan si Kecil.
Jika Willow Mom ingin memberikan kacang, pastikan untuk merebusnya hingga benar-benar empuk atau menghaluskannya terlebih dahulu. Selain itu, beberapa bayi mungkin rentan terhadap alergi kacang, jadi Willow Mom perlu berhati-hati sebelum memperkenalkan kacang ke dalam makanan si Kecil.
3). Makanan Terlalu Asin
Makanan yang terlalu asin sebaiknya dihindari saat bayi mulai makan sendiri. Ginjal bayi masih dalam tahap perkembangan dan belum bisa menangani garam dalam jumlah banyak, sehingga terlalu banyak garam bisa membebani ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan.
Selain itu, makanan yang asin bisa meningkatkan risiko hipertensi di masa depan dan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
4). Popcorn
Popcorn sebaiknya dihindari saat bayi mulai makan sendiri. Popcorn bisa jadi risiko tersedak yang serius karena teksturnya yang keras dan bentuknya yang kecil. Bayi yang baru belajar makan belum mempunyai keterampilan dalam mengunyah dan menelan popcorn.
Selain itu, popcorn sering kali mengandung garam atau mentega yang tidak baik untuk kesehatan bayi. Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan si Kecil, tunggu sampai si Kecil dan dapat mengunyah dengan lebih baik sebelum memperkenalkan popcorn sebagai camilan.
5). Sayuran Mentah dan Keras
Sayuran mentah dan keras seperti wortel atau paprika sebaiknya dihindari untuk bayi yang sedang belajar makan sendiri, ya, Mom. Tekstur yang keras dapat membuat si Kecil kesulitan mengunyah dan menelan dengan baik, bahkan berisiko tersedak.
Karena gigi dan kemampuan mengunyah bayi belum sempurna, sayuran mentah bisa jadi terlalu sulit untuk mereka nikmati dengan aman. Sebaiknya, masak sayuran sampai lembut atau potong kecil-kecil agar si Kecil dapat makan dengan nyaman dan aman.
6). Makanan Manis yang Berlebihan
Makanan manis berlebihan juga sebaiknya dihindari saat bayi mulai makan sendiri. Terlalu banyak gula bisa berdampak buruk pada kesehatan gigi si Kecil yang baru tumbuh, meningkatkan risiko gigi berlubang.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan bisa memengaruhi nafsu makannya, sehingga bayi jadi kurang tertarik pada makanan sehat dan bergizi yang dibutuhkannya untuk tumbuh kembang. Sebaiknya Willow Mom mengenal kan rasa manis secara alami dari buah-buahan segar yang lebih sehat dan aman untuk bayi.
7). Telur Mentah atau Setengah Matang
Telur mentah atau setengah matang sebaiknya dihindari untuk bayi karena dapat mengandung bakteri Salmonella yang berbahaya. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius pada sistem pencernaan bayi yang masih rentan.
Karena sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang, bayi lebih mudah terkena dampak dari makanan yang tidak dimasak dengan baik. Gejala yang bisa timbul akibat infeksi ini meliputi diare, muntah, dan demam, yang pastinya akan membuat si Kecil tidak nyaman.
Untuk memastikan keamanan makanan bayi, selalu pastikan telur dimasak hingga matang sempurna, baik putih telur maupun kuning telurnya, sehingga risiko bakteri hilang dan bayi tetap mendapatkan nutrisi penting dari telur tanpa menghadapi risiko masalah kesehatan.
8). Buah yang Keras
Buah yang teksturnya keras juga sebaiknya dihindari saat bayi mulai belajar makan sendiri. Buah seperti apel atau pir yang belum matang bisa sulit untuk dikunyah oleh bayi karena giginya belum tumbuh sempurna dan kemampuan mengunyahnya masih terbatas.
Selain itu, potongan buah yang keras bisa menjadi risiko tersedak jika tertelan secara utuh. Untuk menjaga keamanan si Kecil, pastikan buah yang diberikan sudah matang, memiliki tekstur yang lunak, atau dipotong dalam ukuran kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan.
Alternatif lainnya, Willow Mom bisa mengukus buah-buahan keras hingga lebih empuk sebelum memberikannya kepada si Kecil.
9). Anggur
Anggur sebaiknya dihindari saat bayi belajar makan sendiri karena ukurannya yang bulat dan teksturnya yang licin bisa menjadi risiko tersedak.
Anggur dapat tersangkut di tenggorokan bayi jika ditelan utuh, dan ukurannya yang relatif besar membuatnya sulit untuk mengunyah, karena kemampuan nya dalam mengunyah masih terbatas.
Jika ingin memberikan anggur, pastikan untuk memotongnya menjadi bagian yang sangat kecil dan memanjang agar lebih mudah dikunyah dan aman untuk dikonsumsi. Pastikan juga anggur sudah dikupas agar lebih mudah dicerna oleh si Kecil.
Itu tadi daftar makanan yang harus dihindari saat bayi belajar makan sendiri. Pastikan makanan yang diberikan aman dan sesuai untuk tahap perkembangan bayi. Happy feeding!
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
Leave A Comment