Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Kapan Bayi Dikatakan Terlambat Tengkurap? Ini cara Stimulasinya

Kapan Bayi Dikatakan Terlambat Tengkurap? Ini cara Stimulasinya

Bayi yang lahir prematur bisa menjadi penyebab si Kecil terlambat tengkurap lho, Mom.

Setiap orangtua pasti menantikan momen-momen perkembangan si Kecil. Salah satu yang paling dinantikan adalah saat bayi mulai aktif bergerak, seperti tengkurap.


Perkembangan motorik pada bayi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh orangtua. Tengkurap adalah kemampuan bayi untuk berguling dari posisi telentang ke posisi tengkurap atau sebaliknya. 


Walaupun perkembangan setiap bayi berbeda-beda, ada yang lebih cepat, dan ada pula yang sedikit lebih lambat. Namun, sangat penting bagi orangtua untuk mengamati sejak dini jika bayi terlambat tengkurap, agar bisa segera ditangani sedini mungkin.


Kapan Bayi Dikatakan Terlambat Tengkurap?


Perkembangan motorik kasar bayi meliputi berbagai tahapan yang dimulai dari mengangkat kepala, berguling, duduk, hingga akhirnya berjalan. Biasanya, bayi mulai tengkurap pada usia sekitar 3 hingga 4 bulan, meskipun setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda.


Bayi dianggap terlambat tengkurap jika pada usia 6 bulan belum menunjukkan tanda bisa mengangkat kepala, berguling atau tengkurap. Ada beberapa bayi yang mungkin tengkurap lebih awal pada usia 3 bulan atau lebih lambat hingga usia 7 bulan.


Meski setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, tetapi usia 6 bulan biasanya digunakan sebagai acuan untuk mulai memantau perkembangan motorik kasar si Kecil.


Faktor yang Memengaruhi Keterlambatan Tengkurap


Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi si Kecil terlambat tengkurap, berikut faktor penyebabnya:


  1. Faktor genetik, beberapa bayi mungkin mewarisi pola perkembangan motorik yang lebih lambat dari orangtua atau anggota keluarga lainnya. Jika ada riwayat keluarga dengan perkembangan motorik yang lambat, bayi mungkin memiliki kecenderungan yang sama.
  2. Mengalami hipotonia, kondisi bayi memiliki tonus otot yang rendah, membuat otot-otot mereka lemah dan kurang mampu mendukung gerakan seperti tengkurap.
  3. Gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan bayi untuk mengontrol otot-otot mereka. Bayi dengan cerebral palsy mungkin mengalami kesulitan dalam mencapai berbagai milestone motorik, termasuk tengkurap.
  4. Bayi yang lahir prematur sering kali memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai milestone perkembangan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
  5. Kurangnya tummy time, tummy time atau waktu bermain dalam posisi tengkurap sangat penting untuk menguatkan otot-otot leher, punggung, dan lengan bayi. Kurangnya tummy time dapat memperlambat perkembangan motorik yang diperlukan untuk tengkurap.
  6. Bayi yang sering berada di tempat yang terbatas geraknya, seperti ayunan atau kursi bayi, mungkin tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk bergerak dan mengembangkan keterampilan motorik, termasuk tengkurap.


Cara Menstimulasi Bayi yang Terlambat Tengkurap


Ada beberapa cara untuk mengatasi bayi yang terlambat tengkurap. Nah, berikut cara mendorong bayi yang terlambat tengkurap:


1). Meningkatkan Tummy Time


Meningkatkan tummy time adalah salah satu cara efektif untuk membantu bayi yang terlambat tengkurap. Pastikan bayi memiliki waktu yang cukup untuk bermain dalam posisi tengkurap setiap hari. 


Mulailah dengan beberapa menit dalam sehari, kemudian secara bertahap tingkatkan durasinya. Letakkan bayi di permukaan yang lembut namun kokoh, seperti matras bermain atau selimut di lantai. Pastikan area tersebut aman dari benda-benda berbahaya yang dapat melukai bayi.


Selain itu, orangtua bisa menempatkan mainan menarik di depan bayi untuk membuatnya lebih tertarik untuk mengangkat kepala dan bergerak.


2). Stimulasi Permainan Motorik


Stimulasi permainan motorik juga penting untuk membantu bayi yang terlambat tengkurap. Gunakan mainan yang berwarna cerah dan mengeluarkan bunyi untuk menarik perhatian bayi saat tengkurap. Mainan ini bisa mendorong bayi untuk mengangkat kepala dan mencoba meraih mainan tersebut, yang dapat membantu memperkuat otot-otot leher dan lengan. 


Selain itu, orangtua juga meletakkan cermin yang aman di depan bayi. Bayi sering kali tertarik dengan pantulan dirinya dan ini bisa memotivasi mereka untuk mengangkat kepala dan tubuh mereka.


Bermain dengan mainan yang menarik di posisi tengkurap bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi bayi dan sekaligus membantu dalam perkembangan motorik kasar mereka.


3). Bantu Si Kecil Berguling


Untuk merangsang insting bayi bergerak sendiri, bantu ia belajar berguling. Mulailah dengan menempatkan bayi dalam posisi telentang di atas matras bermain, lalu perlahan-lahan miringkan tubuhnya sedikit ke salah satu sisi.


Sambil tetap menopang punggungnya, perhatikan apakah bayi menunjukkan usaha untuk melanjutkan gerakan berguling dengan sendirinya.


Secara bertahap, tambahkan kemiringan tubuh bayi hingga ia mampu berguling dengan usahanya sendiri. Jika bayi sudah mahir berguling ke kiri, latih juga berguling ke kanan agar keterampilannya berkembang secara seimbang.


4). Konsultasikan ke Dokter


Jika bayi mengalami keterlambatan yang parah, konsultasikan dengan terapis fisik atau okupasi yang berpengalaman dalam perkembangan anak. Mereka dapat memberikan latihan khusus dan teknik stimulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. 


Selain itu, diskusikan kekhawatiran orangtua dengan dokter anak. Dokter dapat melakukan evaluasi perkembangan dan memberikan saran atau rujukan ke spesialis jika diperlukan.


Nah, demikianlah penjelasan mengenai kapan bayi dikatakan terlambat tengkurap. Jadi, bayi dikatakan terlambat jika pada usia 6 bulan belum bisa mengangkat kepalanya sendiri.


Semoga bermanfaat, ya, Mom.


Leave A Comment